Peran Perpustakaan dalam Pendidikan di Luar Negeri (Mengutip Buku)
Saya tertarik dengan tulisan di buku Elin Rosalin dengan judul "Pemanfaatan Perpustakaan dan Sumber Informasi", 2008. Kutipan ini akan panjang, karena saya mengutipnya langsung tanpa mengubahnya menurut bahasa saya sendiri.
Di buku tersebut, halaman 31-32. Menjelaskan bahwa,
"... Hal ini sesuai dengan pengalaman "Said Mussalim" dalam perlawatannya di beberapa institut pendidikan yang representatif dan mempunyai perpustakaan yang hebat di Inggris seperti Perpustakaan Institut Pendidikan Universitas London, Perpustakaan Universitas Oxford, Perpustakaan Polytechnic Oxford dan Perpustakaan Edinburg, Scotland. Pada tempat-tempat itu, jelas sekali peranan perpustakaan dalam pendidikan. Di sana, dosen hanya memberikan kuliah-kuliah secara garis besar saja, sedangkan detailnya mahasiswa diminta untuk mengolah buku-buku yang ada maupun yang belum ada di perpustakaan-perpustakaan setempat kemudian diseminarkan atau didiskusikan..."
"...Ilustrasi lain, di Inggris suatu "college" yang bermaksud membuka "course" untuk kesarjanaan atau "degree" harus mengajukan permohonan ke suatu dewan (council) yang diangkat oleh pemerintah pusat ataupun kepala daerah, guna persetujuan dan pengesahannya. Dewan ini terdiri atas orang-orang yang tahu betul apa ilmu dan pengetahuan itu, tahu bahwa ilmu dan pengetahuan diolah dari pengalaman dan eksperimen. Kedua hal ini dapat digarap dari perpustakaan ilmu. Oleh karena itu, sebelum dewan menyetujui dan mengesahkan permohonan college itu, dewan terlebih dahulu mengadakan peninjauan pada perpustakaan college tersebut. Untuk itu dituntut adanya persyaratan seperti koleksi yang memadai dan relevan untuk course degree, organisasi, dan manajemen perpustakaan yang baik. Setelah perpustakaan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dimaksud, dewan baru menyetujui dan mengesahkan permohonan untuk membuka degree course dari college tersebut. "
Kemudian dilanjutkan dengan pendapat yang penulis buku itu tentang keadaan di Indonesia, dibandingkan.
"Adapun di Indonesia, sampai saat ini untuk mendirikan suatu akademi bukanlah perpustakaan yang dipentingkan, tetapi gedung untuk akademi itu sendiri dulu, nanti kalau keuangannya mengizinkan baru memikirkan perpustakaan dan koleksinya. Oleh karena itu, sangat diharapkan kesadaran yang merata bagi semua civitas akademika, bahwa perpustakaan memegang peranan penting demi kelancaran pendidikan dalam segala bidang ilmu pengetahuan."
Itu di tahun 2008, bagaimana dengan keadaan saat ini? Apakah masih sama atau telah berbeda ?
Komentar
Posting Komentar